METODE PEMASANGAN GENTENG DAN KERAMIK DAN KASUS YANG TERJADI
I. G E N T E N G
Genteng adalah
atap rumah yg terbuat dari bahan tanah liat pada umumnya. dewasa ini, atap
rumah tidaklah hanya genteng, namun banyak lagi (asbes, aluminium, dll)
B. SEJARAH GENTENG

Karena penyebaran yang sangat
cepat, atap ubin tercatat selama lima puluh tahun dalam bukti untuk sejumlah
situs besar di sekitar Mediterania Timur, termasuk Daratan Yunani, Asia
Kecil Barat, Selatan dan Tengah Italia. Awalnya, genteng berbentuk S, berukuran agak besar, beratnya sekitar 30 kg.
Karena pembuatannya lebih mahal
dan tenaga kerja yang dibutuhkan tidak sembarangan, serta pengenalan genteng
telah dijelaskan dengan ketahanan api. maka genteng dibutuhkan untuk memberikan
perlindungan yang diinginkan di kuil yang mahal. Penyebaran teknik genteng
dapat dikaitannya dengan meningkatnya simultan dari arsitektur yang monumental
di Yunani kuno. dibutuhkan dinding batu untuk mendukung berat atap genteng.
dinding digunakan untuk menggantikan mudbrick dan dinding kayu, karena cukup
kuat.
Di Belanda, Produksi genteng dimulai
pada abad ke-14 ketika kota memerlukan perapian. Kebanyakan rumah terbuat dari
kayu dan memiliki atap jerami dan api bisa membakar seluruh kota. Untuk
memenuhi permintaan, pembuat atap genteng mulai memproduksi genteng
dengan tangan. Banyak dari pabrik-pabrik kecil mengatur produksi dekat sungai
baik untuk ketersediaan tanah liat serta kemudahan transportasi.
C. Jenis-jenis Penutup Atap Rumah dan Gedung
Penutup atap merupakan komponen vital pada sebuah
bangunan, sehingga semua menginginkan sebuah atap yang kokoh dan kuat serta
dapat berfungsi dengan baik, yang dapat melindungi pemilik rumah dari panasnya
terik matahari ataupun tembusnya air hujan.
Untuk itulah pemilihan material
dalam menentukan jenis material atap / genting harus dipikirkan dengan
matang. Yang perlu diperhitungkan juga ialah masalah konstruksinya dan
harganya. Karena semakin berat jenis material bahan penutup atap, semakin
dibutuhkan kekuatan yang lebih pada penyangganya / rangka atap, yang tentunya
berhubungan dengan kebutuhan budgetnya semakin besar.
Jenis material penutup atap
ditinjau dari segi bahannya, diantaranya :
- Atap Genteng Metal

Yang kedua, bentuknya berupa lembaran, menyerupai
bahan seng (umumnya disebut SPANDEK). Genteng tersebut ditanam di balok gording
dari rangka atap (kuda-kuda) dan atau menggunakan reng galvalum yang dibaut.
Ukuran yang tersedia bervariasi, 60-120cm (lebar), dengan ketebalan 0.3mm dan
panjang antara 1.2-12m.
- Atap Genteng Polycarbonat

- Atap Genteng Tanah Liat

- Atap Genteng Aspal

- Atap Genteng Kaca

- Atap Genteng Keramik

- Atap Genteng Cor
Dibuat dari material cor yang dipress dengan
tekanan tinggi, berat sekitar 3 kg dan rata-rata memiliki jartak reng 26 cm
- Atap Dak Beton

- Atap Kain Terpal

D. Metode Pemasangan Genteng
Genteng merupakan komponen yang
tidak bisa ditinggalkan dalam sebuah proses kontruksi khususnya untuk rumah
tinggal. Genteng-lah yang menjadi pelindung rumah dari terik matahari dan
guyuran hujan. Biasanya kaum Bapak yang ikut dalam proses pengerjaan konstruksi
rumah lebih senang memakai genteng yang terbuat dari tanah liat ketimbang
genteng yang terbuat dari bahan metal. Banyak kelebihan yang dimiliki oleh
genteng tanah liat dibandingkan dengan genteng berbahan metal. Pertama genteng
yang terbuat dari metal lebih berisik ketika terkena hujan deras, yang kedua
genteng metal akan membuat rumah menjadi lebih panas ketika cuaca sedang terik-teriknya.
Cara memasang genteng perlu untuk anda perhatikan langkah-langkahnya di bawah
ini. Simak ulasannya berikut ini :
1. Pembuatan Kuda-Kuda
Volume
dihitung dengan satuan meter kubik. Yaitu total panjang bahan yang digunakan
dikalikan dengan dimensi kayu yang dipakai. Contoh : panjang total bahan yang
digunakan untuk kuda-kuda adalah 25 meter kayu yang digunakan 8/12 maka volume
adalah 25 x 0.08 x 0.12 = 0.24 meter kubik.
2. Pembuatan Gording
Yang
dimaksud dengan pembuatan gording adalah pembuatan sambungan antara gording,
satuannya tetap menggunakan meter kubik, cara mencari volume sama dengan cara
mencari volume pada perhitungan kuda-kuda.
3. Pembuatan Jurai
Sama
dengan pembuatan gording
4. Pembuatan Balok Nok
Sama
dengan pembuatan gording dan jurai. Dimensi kayu biasanya sama hanya letaknya
saja yang berbeda.
5. Pasang Kuda-Kuda
Pemasangan
ini tidak membutuhkan waktu yang lama karena kuda-kuda hanya tinggal dimasukkan
ke tempatnya. Material yang perlu ditambahkan juga dikatakan hampir tidak ada
karena kuda-kuda dipasang setelah dibuat.
6. Pasang Papan Suri
Yang
dimaksud dengan papan suri adalah papan yang letaknya diatas balok nok yang
berfungsi untuk menahan kerpus.
7. Pasang Usuk
Usuk
biasanya menggunakan kayu ukuran 4/6 atau 5/7, yang sering digunakan adalah
kayu ukuran 5/7 untuk atap yang menggunakan asbes atau seng tidak memakai usuk,
cukup dengan gording.
8. Pasang Alumunium Foil
Pemasangan
alumunium foil dimaksudkan untuk mengurangi panas dan mencegah tampias saat
terjadi hujan yang disertai dengan angin. Bahan yang digunakan tidak mutlak
alumunium foil dan dapat diganti dengan seng plate dan karpet. Letak alumunium
foil adalah diantara rusuk dan reng.
9. Pasang Reng
Reng
ukuran yang digunakan ada dua macam yaitu 2/3 atau 3/4 tergantung jenis genteng
yang dipakai, untuk genteng keramik bisa menggunakan ukuran 2/3, perhitungan
reng adalah sama dengan menghitung usuk yaitu dengan satuan meter persegi.
10. Pasang Genteng
Genteng
sendiri ada beberapa jenis seperti yang sudah saya jelaskan diatas. Akan tetapi
umumnya genteng beton dan genteng keramik adalah genteng yang paling banyak
digunakan oleh masyarakat. Perhitungan luas dengan satuan meter persegi
biasanya sama dengan luas reng maupun rusuk.
11. Pasang Talang
Talang
ada beberapa jenis bahan yang digunakan, talang seng, talang PVC, talang beton,
untuk setiap jenis bahan cara perhitungan volume berbeda-beda, untuk talang
yang terbuat dari seng volumenya adalah luas dengan satuan meter persegi.
Talang yang terbuat dari PVC volumenya menggunakan satuan meter, sedangkan
untuk talang beton dapat dihitung dengan menggunakan satuan meter persegi atau
meter kubik.
12. Plank List
Plank
ada beberapa jenis bahan yang digunakan yaitu bahan dari kayu, beton, PVC,
fiber dan lain-lain. Tetapi saat ini list plank yang sering digunakan adalah
terbuat dari kayu dan beton.
E. Kelebihan dan Kekurangan Genteng
Rumah
1. Genteng Asbes
Genteng asbes terbuat dari enam gabungan mineral
silikat alam. Penutup atap dengan genteng jenis ini banyak digunakan, karena
harganya yang murah dan pemasangannya pun mudah. Dikarenakan bobot genteng
asbes cukup ringan, maka tidak memerlukan konstruksi gording khusus.
Kelebihan Genteng Asbes
a. Harga
murah.
b. Pemasangan
cukup mudah.
c. Tidak
memerlukan banyak kayu reng.
Kelemahan Genteng Asbes
Menurut ahli kesehatan, penggunaan genteng asbes
untuk atap rumah kurang baik sebab bisa mengakibatkan penyakit. Mengapa
demikian? karena serat asbes dalam bentuk partikel mudah terlepas serta
beterbangan, dan jika terhirup maka bisa mengakibatkan penyakit kanker paru-paru.
2. Genteng Aspal
Genteng aspal terbuat dari campuran aspal serta
bahan kimia lain. Terdapat dua jenis yang tersedia, yaitu genteng aspal jenis
datar bertumpu pada multipleks yang menempel pada rangka dan jenis
bergelombang.
Kelebihan Aenteng Aspal
a. Lebih
ringan dari genteng beton atau keramik.
b. Dapat
digunakan dengan kemiringan 22,5 derajat hingga 90 derajat.
c. Pemasangan
mudah dan praktis.
d. Tahan
api serta mampu tahan terhadap tekanan angin.
e. Mempunyai
pilihan warna, dilindungi dengan lapisan anti jamur serta anti pudar.
Kelemahan Genteng Aspal
Harga relatif lebih mahal.
3. Genteng Kaca
Genteng kaca hanya digunakan untuk bagian tertentu
saja. Apabila menginginkan penerangan alami, maka gunakanlah genteng kaca pada
ruangan yang diinginkan.
Kelebihan Genteng Kaca
a. Memberikan
pencahayaan alami
b. Kaca
mempunyai kesan modern, sehingga cocok bagi Anda yang menyukai rumah bergaya
modern serta minimalis.
Kelemahan Genteng Kaca
a. Mudah
pecah.
b. Penggunaan
yang berlebihan akan meningkatkan suhu ruangan di bawahnya.
4. Genteng Keramik
Genteng keramik terbuat dari keramik namun sudah
mengalami proses finishing glazur. Genteng ini tersedia dalam bermacam warna
serta ukuran. Penggunaannya cocok untuk atap balkon hunian modern. Penggunaan
bertumpu pada rangka kayu serta beton.
Kelebihan Genteng Keramik
a. Tahan
lama dan kuat menahan beban manusia.
b. Warna
tahan lama sebab diproses dengan pembakaran bersuhu 1100 derajat.
Kelemahannya Genteng Keramik
a. Sangat
diperlukan ketelitian ketika pemasangan reng supaya tak terjadi kebocoran di
dalam rumah
b. Diperlukan
kemiringan minimum 30 derajat supaya air hujan bisa mengalir sempurna.
c. Memerlukan
baut sewaktu pemasangan supaya tak terlepas serta lebih kuat.
5. Genteng Metal atau Genteng Berbahan Logam
Bentuk genteng jenis ini yaitu berupa lembaran
mirip seng. Genteng jenis ini di tanam pada balok gording rangka atap memakai
sekrup. Ukuran genteng jenis ini bervariasi, yaitu dengan lebar 60-120cm,
ketebalan 0.3mm, serta panjang 1.2-12m. Dikarenakan bobot genteng ini ringan,
maka pemasangannya membutuhkan sekrup supaya tidak mudah terbawa angin.
Kelebihan Genteng Metal
a. Pemasangan
mudah dan cepat.
b. Hemat
material sebab ukurannya yang lebar.
c. Dilapisi
bahan anti karat.
d. Memakai
bahan anti pecah, sehingga aman dari kebocoran.
e. Dilapisi
bahan anti lumut, jadi Anda tidak perlu khawatir untuk mengecat ulang yang
pastinya membutuhkan biaya tambahan.
Kelemahan Genteng Metal
Sewaktu proses pemasangan haruslah rapi, apabila
tidak rapi maka akan mengurangi keindahan hunian Anda.
6. Genteng Tanah Liat
Genteng tanah liat paling banyak digunakan untuk
atap rumah. Genteng ini terbuat dari tanah liat yang dipress serta dibakar.
Pemasangannya dipasang pada atap miring. Genteng tanah liat menerapkan
pemasangan saling mengunci dan mengikat (Inter-Locking).
Kelebihan Genteng Tanah Liat
a. Harganya
murah.
b. Bobotnya
ringan, sehingga meminimalkan beban atap.
c. Mempunyai
kuat tekan, sehingga bisa diinjak.
Kelemahan Genteng Tanah Liat
a. Diperlukan
ketelitian ketika pemasangan reng supaya tak terjadi kebocoran.
b. Mudah
berlumut ataupun berjamur, sehingga harus dilapisi cat maupun glasur.
c. Pemasangan
menggunakan pola zig-zag sistem sambungan inlock.
F. Kasus Gagal Struktur Pada Atap /
Genteng
Kegagalan
struktur bangunan dalam tahap konstruksi akan menyebabkan kerugian materi dan
waktu, belum lagi bila ada pekerja yang lagi mengerjakan bangunan atau bila
sudah diserah terimakan, akan menyebabkan kehilangan nyawa dan harta yang tidak
ternilai harganya.
Akhir-akhir ini
mungkin kita sering mendengar berita tentang ambruknya atap bangunan yang
menggunakan rangka atap baja ringan seperti pada kasus yang menimpa SDN 03
Rawamangun - Jakarta.
Kita tentunya
menjadi kawatir dan waswas bila tiba-tiba atap rumah kita ambruk dan memakan
korban kita sekeluarga yang tinggal di dalamnya. Apakah penyebabnya karena
kualitas baja ringan yang kurang baik sehingga tidak kuat menahan beban genteng
atau pemasangan yang tidak benar ataukah factor lainnya.
Sebenarnya
rangka atap baja ringan merupakan jawaban dari permasalahan di daerah tropis
yang cenderung lembab sehingga menyebabkan lapuk pada kayu dan gangguan rayap.
Baja ringan saat ini juga semakin popular dan semakin banyak merk yang tersedia
di pasaran. Di satu sisi, jumlah merk yang banyak itu membuat konsumen bisa
bebas memilih mana yang dianggap paling cocok dengan kebutuhan atau dana yang
tersedia. Tetapi di sisi lain, banyaknya merk tersebut juga mengakibatkan
terjadinya “PERANG HARGA” yang bisa merugikan konsumen. Mengapa? Karena sudah
banyak penjual rangka atap baja ringan yang menurunkan standar kualitasnya agar
harganya menjadi “MIRING”. Penurunan standar kualitas itu tentu saja sangat
membahayakan.
Oleh sebab itu
kita harus jeli dan selalu menanyakan jaminan kualitas produk baja ringan yang
akan kita beli, apakah ada jaminan garansi dari pabriknya dan jaminan pemasangan
juga dibutuhkan, seperti yang kita ketahui baja ringan hanya bisa dipasang oleh
orang yang sudah ahli atau berpengalaman memasang, karena baja ringan harus
dihitung tiga dimensi secara struktural, jika terdapat kesalahan pada
pemasangan dan perhitungannya akan berakibat fatal.

1.
Perencanaan
Lakukan sebaik mungkin dengan
memperhitungkan faktor seperti panjang bentang kuda-kuda, tinggi kuda-kuda,
sudut kemiringan, jenis genteng, beban angin dan beban orang bekerja, water
heater, lebar ring balok, dan lain-lain.
2.
Pemasangan
Pastikan setiap personal yang
menjadi pemasang adalah mereka yang terlatih. Pemasangan yang baik akan
memperhatikan setiap detil dari gambar rencana dan menyesuaikannya dengan
lokasi proyek. Sudut yang ada dilembar kerja akan dicek dengan bentuk di
lapangan. Yang sering menyebabkan masalah adalah sopi-sopi, sering terjadi
kesalahan karena perbedaan menarik sudut antara pemasang baja ringan dengan
pembuat dinding. Hal lainnya yang perlu diperhatikan pada saat pemasangan
adalah penempatan braket, pelat kaki, penguatan struktur pada titik-titik yang
direkomendasikan, pemasangan tali angin, dan ikatan-ikatan lainnya sangat
penting untuk diperhatikan.
3.
Faktor Struktur Bawah
Struktur bawah terdiri dari kolom,
dinding, dan ring balok. Ketiga struktur di bawahnya sangat penting dalam
menopang struktur rangka atap
4.
Konsultasi dan Koordinasi
Konsultasikan segala sesuatu yang
berhubungan dengan pekerjaan rangka atap dengan produsen yang mengeluarkan
produk baja ringan yang akan dipakai. Mintalah selalu referensi hasil uji lab
struktur untuk memastikan kekuatan dari material yang akan digunakan, untuk itu
belilah produk yang ada jaminannya bukan asal murah harganya.
Koordinasikan dengan semua pihak
yang terlibat jika ada hal-hal yang harus dikoordinasikan. Hal ini akan membuat
pekerjaan pemasangan rangka atap baja ringan menjadi lancar dan sesuai dengan
harapan.
5.
Ketentuan Proyek yang Tidak Jelas
Kurangnya komunikasi antara
pemilik dan pengembang akan menyebabkan berbedanya ekpektasi pemilik awalnya
dengan yang dihasilkan.
6.
Lokasi yang Berisiko
Daerah rawan gempa, longsor atau
angin kencang, bila tidak dilakukan perhitungan dengan tepat akan menyebabkan
bangunan ambruk.
7.
Kesalahan pemakaian
Beban yang tidak sesuai dengan
rencana dan fungsinya bisa menyebabkan ambruknya atap.
Oleh sebab itu, dalam memasang
baja ringan yang baik dan benar, perlu diperhatikan beberapa hal yang berperan
penting untuk mencegah terjadinya kasus ambruknya rangka atap baja ringan:
1.
Baja ringan yang digunakan harus
bermutu baja G550 dengan coating Galvalume yang lebih tahan karat dengan kadar
AZ100. Kalaupun Galvanis harus dengan kadar Z200.
2.
Gunakanlah tenaga yang ahli dengan
minimum pengalaman 2 tahun atau lebih atau telah mengerjakan minimal 50 atap
rumah. Hal ini mengurangi kecerobohan pemasangan yang sering terjadi pada
tenaga yang amatir.
3.
Jarak kuda-kuda yang baik umumnya
antara 1,2 – 1,3 meter, untuk genteng beton max. 1,00 meter (relative,
berdasarkan beban penutup atapnya, makin berat penutup atapnya maka jarak
kuda-kuda sebaiknya semakin dekat).
4.
Ketebalan rangka baja ringan. Bila
rentangan bebasnya berkisar 1 – 8 meter maka tebal baja ringan 0.75 mm masih
baik. Untuk rentangan bebas di atas 8 meter, harus dipergunakan baja ringan
dengan ketebalan 0,9 – 1 mm untuk rangka utamanya atau dengan ketebalan sama
(0,75 mm) tetapi di tangkupkan atau rangkap. Sementara untuk reng pergunakanlah
ketebalan minimal 0.45 mm
5.
Jarak antara penunjang untuk
rangka atas maksimal 1,8 meter untuk genteng beton dan keramik.
Kegagalan
struktur bisa kita hindari dengan mematuhi semua kaidah struktur yang direncanakan
dengan baik. Tanpa harus mengurangi factor-faktor lainnya seperti bencana alam
seperti gempa bumi, angin ribut, badai, dll. Hindari juga
Pengurangan-pengurangan pada elemen dasar struktur rangka atap baja ringan
seperti pengurangan bracing (ikatan-ikatan) atau aksesoris lainnya yang penting
bagi sistem sruktur tersebut. Struktur yang terjamin kuat akan memberikan
tingkat keamanan dan kenyamanan bagi penggunanya.
II. K E R A M I K
A.
Pengertian
Keramik
Keramik pada awalnya berasal dari
bahasa Yunani keramikos yang
artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran.
Kamus dan ensiklopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil
seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar,
seperti gerabah, genteng, porselin,
dan sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah liat.
Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan logam dan
anorganik yang berbentuk padat. (Yusuf, 1998:2).
Bahan baku keramik yang umum dipakai
adalah felspard, ball clay, kwarsa, kaolin, dan air. Sifat keramik sangat
ditentukan oleh struktur kristal, komposisi kimia dan mineral bawaannya. Oleh
karena itu sifat keramik juga tergantung pada lingkungan geologi dimana bahan
diperoleh.Secara umum
strukturnya sangat rumit dengan sedikit elektron-elektron bebas.
keramik mempunyai
sifat rapuh, keras, dan kaku. Keramik secara umum mempunyai kekuatan tekan
lebih baik dibanding kekuatan tariknya.
Keramik
adalah jenis penutup lantai yang paling popular digunakan di Indonesia. Ini
disebabkan karena harganya yang sangat variatif, dari yang murah sekitar Rp.
25.000 / m2 sampai yang harganya diatas Rp. 100.000 / m2. Motif warna dan
ukuran keramik pun sangat beragam dari motif marmer, polos, serat kayu dan
masih banyak lagi. Penggunaanya pun tidak hanya untuk lantai, dinding pun
tampak lebih indah jika dilapisi keramik. Tapi harus diperhatikan karena
kekuatan keramik dinding pasti lebih kecil dari keramik lantai yang menahan
beban.
Kualitas
keramik umumnya dibagi menjadi KW1, KW2 dan KW3. KW1 berarti keramik dengan
kualitas paling top, tidak memiliki cacat dan penyimpangan ukuran yang berarti.
Keramik KW2 boleh memiliki cacat kecil seperti goresan, cacat permukaan,
penyimpangan warna dan ukuran serta cacat lainnya yang masih tersamar.
Sementara keramik KW3 membolehkan adanya cacat yang cukup jelas terlihat di
permukaannya serta rentang penyimpangan ukuran dan warna cukup besar.
B. Sejarah Keramik di Indonesia
Di Indonesia, keramik sudah dikenal
sejak jaman Neolithikum, diperkirakan rentang waktunya mulai dari 2500 SM–1000
SM. Peninggalan zaman ini diperkirakan banyak dipengaruhi oleh para imigran
dari Asia Tenggara berupa: pengetahuan tentang kelautan, pertanian dan
peternakan. Alat-alat berupa gerabah dan alat pembuat pakaian kulit kayu.
Kebutuhan manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu mengalami perubahan sesuai
perkembangan zaman. Awalnya manusia membuat alat bantu untuk kebutuhan
hidupnya, mulai dari membuat kapak dari batu. Seperti di Sumatra ditemukan
pecahan-pecahan periuk belanga di Bukit Kulit Kerang.
Meskipun pecahan tembikar tersebut
kecil dan berkeping-keping namun telah terlihat adanya bukti nyata membuat
wadah dari tanah liat. Teknik pembuatannya dilakukan dengan tangan, dan untuk
memadatkan serta menghaluskan digunakan benda keras seperti papan. Cara
menghias dilakukan dengan menekankan sebuah kayu berukir, atau menekan tali,
anyaman bambu, duri ikan, dan sebagainya, pada permukaan keramik (mentah)
setelah selesai pembentukan. Cara seperti ini paling banyak dilakukan oleh
perajin tradisional di berbagai daerah di pelosok tanah air.
Di pantai selatan Jawa tepatnya
diantara Yogyakarta dan Pacitan ditemukan pecahan tembikar yang berhiaskan
teraan anyaman atau tenunan seperti hasil tenun yang di buat di Sumba. Di
daerah Melolo (P. Sumba) ditemukan pula periuk belanga yang berisikan
tulang-tulang manusia. Peninggalan-peninggalan prasejarah ini juga ditemukan
didaerah Banyuwangi, Kelapa Dua-Bogor, Kalumpang serta Minanga di Sulawesi,
Gilimanuk di Bali dan juga penemuan pada waktu peninggalan arkeologis di
sekitar candi Borobudur dan di Trowulan-Mojokerto.
Termasuk juga peninggalan zaman
Kerajaan Majapahit (abad 16 M) banyak di temukan bata-bata dan genteng dari
tanah liat yang dibakar sebagai bahan bangunan, namun juga benda-benda seperti
celengan. Pecahan-pecahan tembikar juga ditemukan di situs Batujaya, di
Karawang Jawa Barat. Ditemukan juga fragmen yang terbuat dari terracotta.
Sesuai penandaaan maka tembikar-tembikar ini ada pada abad ke 3 atau 4 masehi.
Gambar tembikar juga terdapat pada
relief hiasan bangunan, dan patung-patung. Ini memberikan indikasi bahwa
tradisi pembuatan benda keramik dengan teknologi sederhana telah lama
berlangsung. Artefak lainnya di gambarkan pada relief candi Borobudur yang
menunjukkan motif wanita yang sedang mengambil air dari kolam dengan periuk
bulat dan kendi serta memasak dengan kuali. Sedangkan relief candi Prambanan
dan candi Penataran (Blitar) melukiskan jambangan bunga dengan hiasan suluran
dan bunga-bungaan. Peninggalan ini juga menggambarkan akan adanya kegiatan
pembuatan keramik rakyat di pedesaan dan banyak hubungannya dengan penemuan
kebutuhan akan wadah
Keramik rakyat ini dari zaman ke zaman
berkembang secara evolusioner. Demikian pula dengan bentuk, teknik pengolahan
maupun pembakarannya, pembakaran dilakukan hanya dengan menggunakan daun-daun
atau ranting-ranting pohon yang telah kering. Mereka lebih banyak memikirkan
peralatan yang ada hubungannya dengan rumah tangga. Untuk keperluan tersebut
dibuatlah benda gerabah dari tanah liat kemudian dibentuk dan setelah kering
dibakar dengan pembakaran sederhana. Penemuan keramik merangsang kreativitas
manusia untuk menciptakan berbagai macam benda keramik yang di buat dari bahan
tersebut. Pada perkembangan selanjutnya berbagai faktor turut menentukan
kemajuan keramik diberbagai daerah.
Faktor-faktor tersebut mempengaruhi
kemajuan keramik, mulai dari faktor keperluan hidup, persedian bahan baku
sampai kemajuan teknik pembakaran. Dari faktor-faktor tersebut, faktor
kebutuhan atau keperluan hidup yang merupakan pengaruh yang dominan, sebagai
contoh: negeri China.
Secara pasti sangatlah sulit untuk
dikatakan daerah mana yang mula-mula yang merupakan pusat perkembangan keramik
di Indonesia. Dari segi teknik pembuatannya benda-benda keramik yang oleh para
ahli sejarah disebut “paddle and anvil technique” atau teknik
tatap batu, suatu teknik pembuatan keramik tradisional yang saat ini masih dipergunakan
di daerah-dareah di Indonesia. Meninjau hasil karya keramik dari beberapa
daerah di Indonesia sangat menarik karena terasa ada suatu karakteristik sangat
khas yang menjiwai benda-benda tersebut. Daerah tersebut antara lain Kalimantan
dengan keramik Singkawang yang menghasilkan guci-guci besar. Daerah ini
menghasilkan benda keramik dengan teknologi pembakaran tinggi mulai abad XIX.
Singkawang merupakan daerah migrasi
orang-orang China Hokkian, yang banyak keahliannya membuat guci.
Sementara masyarakat tradisional tetap melakukan aktivitas untuk membuat
gerabah tradisional untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan kekuatan apa adanya.
C.
Macam- macam Keramik
Istilah keramik KW 1, KW 2, bahkan KW 3
biasanya membingungkan bagi orang yang awam. Jangankan jenis serta kualitasnya,
bahkan ciri-ciri fisiknya saja, masih banyak orang yang belum mengerti.
Sebetulnya sederhana saja bahwa keramik dengan label KW adalah istilah untuk
menunjukkan kualitas. Semakin tinggi angka label tersebut berarti semakin bagus
kualitas serta fisiknya, semisal KW 1 lebih bagus jika dibanding KW 2 dan
begitu seterusnya.
Yang biasa kita temukan di pasaran
untuk jenis-jenis keramik lantai adalah sebagai berikut di bawah ini:
1.
Keramik Biasa
Jenis keramik seperti ini
amat mudah ditemukan di pasaran, karena diproduksi memang jauh lebih tinggi
jika dibanding dengan keramik jenis lain. Bahkan bisa ditemukan di toko
bangunan kecil sekalipun. Untuk ukuran>> Keramik Biasa ini cukup beragam,
mulai dari ukuran 30 cm persegi sampai dengan 80 cm persegi. Ada juga yang
berukuran memanjang, salah satunya seperti keramik ukuran 15 cm X 30 cm.
2.
Keramik Teraso
Keramik jenis ini termasuk yang paling digemari, bahkan dari
era 70’an. Keramik teraso juga disukai oleh masyarakat yang menginginkan penampilan
etnik dan tradisional. Ukuran yang ada dipasaran cukup beragam mulai dari
keramik berukuran 20 x 20 cm sampat dengan ukuran 60 x 60 cm. Biasanya jenis
ini sering kita temui di rumah makan, cafe bahkan villa yang ber-arsitektur
tradisional, mediteranian atau bahkan klasik.
3.
Keramik Granit Alam
Biasa digunakan oleh masyarakat dari kalangan menengah
sampai kalangan atas. Dari segi keindahannya memang cukup baik untuk membuat
rumah Anda tampil lebih asri. Sebab jenis keramik ini termasuk hasil tambang
dari alam dan tentunya dalam hal harga adalah termasuk yang paling mahal jika
dibandingkan dengan jenis lain. Untuk lebih jelas dapat Anda baca mengenai
Lantai Granit Alam >>
4.
Keramik Homogeneous Tile
Keramik homogeneous tile merupakan keramik yang dibuat
meniru bentuk fisik batu grani alam atau marmer. Di pasaran jenis keramik ini
umumnya dengan ukuran besar sesuai trend saat ini. Seperti ukuran 40 x 40 cm,
60 x 60 cm, bahkan ada sampai berukuran 100 x 100 cm.
D. Metode Pemasangan Keramik
1. Jenis
material yang digunakan
Cara memasang keramik harus
diperhatikan karena memang tidak semua tukang mempunyai skill atau keahlian
memasang keramik dengan benar. Selain skill dari tukang, jenis material keramik
yang digunakan juga sangat berpengaruh. Jika anda menggunakan keramik yang
mempunyai merk di bawah standar tentu hasil lantai akan kurang maksimal karena
biasanya merk keramik di bawah standar mempunyai ukuran yang selisih antar
keramik. sehingga pekerjaan nat tidak rapi.
|
2.
Tenaga Yang Mengerjakan /tukang
Untuk memasang keramik lantai dengan
baik dibutuhkan SDM atau tukang yang mempunyai keahlian khusus pasang keramik.
Tidak semua tukang bisa memasang keramik dengan baik dan cepat. Harga upah harian tukang keramik biasanya memang
lebih mahal dibanding dengan tukang lain karena berhubungan dengan estetika
interior. Berdasarkan pengalaman sebagai pemborong, saya lebih memilih tukang
dengan upah yang diatas rata-rata daripada upah standar tetapi hasil kerjanya
sangat kacau.
Jika anda berniat untuk memasang
keramik lantai dengan sistem upah harian ada baiknya tiap hari dievaluasi
apakah kinerjanya itu bagus atau tidak. Standar produktivitas tukang keramik
adalah minimal 5 m2/hari dengan 1 tukang dan 1 kenek.
3. Metode
pemasangan keramik
Lantai keramik menawarkan alternatif
yang sangat menarik dan tahan lama dibandingkan dengan
material lainnya untuk finishing lantai . Keramik didapatkan dalam berbagai
ukuran dan warna untuk dicocokkan dengan dekorasi ruangan yang akan
dipasangkan, dan keramik dapat memberikan perawatan yang mudah dan dalam jangka
waktu yang cukup lama. Selain itu, keramik juga cukup mudah untuk dipasangkan.
Lantai keramik memiliki satu prasyarat
utama yaitu lapisan dasar harus halus dan kuat untuk mendukung instalasi
keramik. Keramik tidak fleksibel, sehingga mereka bisa retak jika terpasang
diatas permukaan yang kasar atau tipis.
Untuk anda yang ingin memasang sendiri
keramik lantai dirumah, anda bisa melakukannya sendiri secara perlahan dan
santai. Mungkin anda akan merasa pesimis dan menyatakan tidak sanggup untuk
mengerjakannya. Dengan perlahan anda bisa mencobanya untuk melakukan sendiri.
Bila anda merasa susah untuk memulainya mungkin anda membutuhkan langkah
langkah pemasangan keramik, berikut langkah langkah sederhana yang bisa anda
lakukan:
1.
Pastikan lantai dasar anda
sudah kuat dan rata, biasanya untuk lantai sudah terpasang dengan rabat beton
atau cor beton. Jika anda sudah merasa lantai sudah kuat, selanjutnya langkah
awal pemasangan keramik adalah pembuatan garis bantu sebagai pedoman pemasangan
keramik di lantai yang akan dipasangkan. Pembuatan garis bantu bisa anda
lakukan dengan pembuatan benang atau garis kapur. Pembuatan garis siku pada dua
arah sumbu yang merupakan titik awal pemasangan keramik biasanya ditempatkan
pada sudut pintu masuk ruangan. Jika anda sudah mendapatkan garis siku, tarik
garis benang pada kedua arah sumbu tersebut pada ketinggian permuakaan keramik
yang akan dipasangkan. Pastikan ketingggian benang dari permukaan lantai dasar
sesuai dengan ketebalan adukan dan ketebalan keramik. Hindari ketinggian yang
terlalu besar dimana akan membutuhkan adukan semen yang terlalu banyak.
Peletakan titik awal biasanya dilakukan pada
peletakan keramik tanpa perekat untuk memastikan
keramik sudah sesuai.
2.
Pasanglah keramik mulai dari dinding
dekat pintu diatas permukaan lantai yang kosong (belum ada adukan
spesi/mortar), pasanglah keramik dalam satu baris dan gunakan spacer di antara
setiap keramik untuk mendapatkan setiap sisi keramik menjadi seragam dan
untuk untuk menjaga jarak yang sama pada semua keramik yang anda pasang. Hal
ini ditujukan untuk mendapatkan jumlah keramik penuh dalam 1 barisan.
3.
Ketika anda mencapai ujung lain ruangan
dan tidak bisa lagi memasang 1 lembar keramik ukuran penuh , gunakan sebuah
balok panjang dan meletakkannya tegak lurus ke baris keramik. Pemberian balok
ini ditujukan supaya keramik tidak bergeser. Gunakan pistol sekrup untuk
memakukan balok tersebut pada sisi keramik .
4.
Berdasarkan panjang
ruang yang tersisa di sisi ruangan, tentukan berapa banyak anda perlu menggeser
baris untuk mencapai perbatasan yang sama pada kedua sisi ruangan, sehingga
potongan pada pinggir kiri dan kana akan anda dapatkan pada lebar yang sama.
Jika anda tidak menginginkan jumlah potongan yang terlalu banyak, anda tidak
perlu menggeser titik awal, dimana anda hanya akan melakukan pemotongan sisa
keramik pada salah satu sisi saja. Tapi jika anda
menginginkan sisa keramik pada kedua sisi kiri dan kanan, anda harus
memindahkan garis bantu pada titik yang sudah terukur dan garis
bantu pertama adalah tidak lagi diperlukan.
5.
Setelah anda sudah mendapatkan garis
pemasangan keramik selanjutnya adalah memulai pemasangan keramik diatsa perekat
atau adukan spesi/mortar. Penuangan perekat harus dilakukan secara teratur dan
tidak boleh dilakuakn pada luasan yang terlalu lebar. Dianjurkan meletakkan adukan
pada pemasangan luasan keramik antara 4-5 lembar keramik.
Jika anda meletakkan adukan terlalu lebar hal ini dikhawatirkan akan membuat
adukan akan cepat mengering sehingga rekatan tidak terlalu baik. Disamping itu
juga akan mengganggu gerakan anda untuk memasangkan keramik
tersebut. Gunakan sekop berlekuk untuk meratakan
adukan permukaan perekat disetiap luasan yang akan anda pasang. Setelah anda
merasa permukaan adukan secara rata, letakkan keramik dipermukaan perekat
dengan perlahan dan atur posisi ketegakannya pada garis benang bantu yang sudah
anda buat.
6.
Ketika anda mulai memasang keramik ,
dimana anda akan memulai memasang perekat adukan mortar. Gunakan spacer untuk
memastikan ubin spasi merata. Gunakan waterpass untuk memastikan permukaan keramik
benar benar rata . Anda dapat menggunakan palu karet atau balok kayu untuk
mengetok atau menekan keramik ke bawah , lakukan
secara lembut dan perlahan hingga permukaan benar benar rata, dan saat itu juga
anda harus tetap mencek ketegakan pada bidang rata berdasarkan garis bantu yang
ada. Jika
saat anda mengetok keramik , jika anda mendengar suara dengung, anda harus
memeriksa apakah ada kemungkinan keramik tidak merekat pada adukan, kemungkinan
hal ini disebabkan kurangnya adukan sehingga tidak mengikat ke dasar keramik.
Lakukan perbaikan dengan mengangkat keramik secara perlahan kemudian tambahkan
adukan pada permukaan adukan sampai merat , kemudian pasang keramik kembali.
Jika adukan sebelumnya sudah sempat mengering, anda juga harus mengangkat semua
adukan dan menggantinya dengan adukan yang baru.Cara ini anda lakukan setiapa
pemasangan tiap lembar keramik. Untuk barisan selanjutnya, anda
akan lebih mudah untuk mengecek kelurusan dan jarak antara spacer dengan
mengikuti ujung keramik yang ada didepan dan disampingnya.
7.
Jika pada ujung barisan anda perlu
memotong keramik, untuk mendapatkan harus melakuan pemotongan keramik, lakukan
dengan cara meletakkan keramik tepat di atas keramik
penuh terakhir dan atur penempatannya ke batas dinding sehinggga anda
mendapatkan batas keramik yang akan dipotong. Tandai pada kermik yang akan
dipotong dan buatlah garis potongnya. Jika anda merasa potongan akan sama pada
barisan selanjutnya (potongan yang seragam), ukuran ini bisa anda gunakan untuk
acuan pemotongan selanjutnya. Maksudnya anda tidak perlu menunggu ukuran setiap
akan melakukan pemotongan.
8.
Untuk memotong keramik, anda dapat
menggunakan pemotong ubin atau glasscutter. Lakukan pemotongan keramik pada
tempat yang aman. Jangan pernah memotong keramik pada permuakaan pasangan
keramik yang baru anda pasangkan. Pilih meja yang aman untuk melaksanakan
pemotongan keramik tersebut.
9.
Setelah semua ubin diletakkan dan
perekat telah ditetapkan, Anda dapat melanjutkan ke fase grouting. Campur nat
sesuai dengan rekomendasi pabrikan.Terapkan nat dengan pelampung karet pada
sudut 45 derajat, bekerja ke dalam sisi keramik.
10. Bersihkan
setiap kelebihan nat pada permukaan keramik dengan spons.
Hati-hati jangan sampai nat
keluar dari ruang sisi antar keramik. Setelah nat telah rapi, anda dapat
kembali membersihkan permuakaan keramik dari sisa nat dengan menggunakan
residu. Untuk menjaga permukaan keramik tetap padat
dan kuat, lakukan pengepelan permukaan lantai keramik 3 hari pertama dengan
obat keramik, setelah itu sikat nat dengan sealer silikon.
4. Desain Keramik dari Arsitek
Jika menginginkan pasangan keramik yang
baik dan menyatu dengan konsep rumah anda, ada baiknya berkonsultasi dengan
arsitek atau interior designer mengenai tipe warna pemilihan keramik. Hal ini
penting mengingat warna dan tipe keramik harus sinkron dengan tema rumah. Apabila
desain dari arsitek sudah baik tentu dalam memasang keramik lantai dan dinding
akan lebih mudah.
Desain pemasangan keramik lantai dan
dinding mencakup tipe dan warna keramik, dan pemilihan start point. Start point
adalah titik awal pemasangan keramik. Start point ini sangat mempengaruhi
jumlah buangan sisa keramik dan estetika lantai.
E. Kelebihan dan Kelemahan Keramik
1. Keunggulan keramik sebagai bahan
penutup lantai:
a.
Lebih kuat dan tahan lama.
b.
Daya serap airnya rendah.
c.
Perawatannya relatif paling mudah.
d.
Tersedia dalam ukuran, motif dan warna
yang beragam.
e.
Lebih sehat dibandingkan karpet lantai
karena debu enggan menempel.
f.
Mudah didapatkan.
g.
Keramik menawarkan estetika yang
langgeng waktu dan dapat menyesuaikan diri dengan aksen tradisional ataupun
modern.
2. Kekurangan keramik:
a.
Bahan keramik mengantarkan dingin
sehingga terkadang kurang nyaman di kaki.
b.
Sambungan antar keramik (nat) terkadang
sulit dibersihkan karena debu atau kotoran yang menumpuk.
c.
Mudah pecah sehingga perlu lebih
berhati-hati ketika proses pemasangannya.
d.
Ukuran Keramik Mana yang Dipergunakan?
Keramik dengan ukuran besar menciptakan
penampilan terbuka yang menimbulkan kesan ruangan yang lebih luas. Jadi untuk
kamar kecil, pemasangan keramik dengan ukuran besar akan menimbulkan kesan
ruangan yang lebih luas. Sementara keramik dengan ukuran kecil menciptakan
kesan kotak papan catur yang mungkin merupakan aksen yang cocok dengan Anda.
Ukuran keramik yang dipasang tidak
hanya harus menyesuaikan dengan ukuran ruangan tetapi juga dengan ukuran perabot
di dalamnya. Pilihlah keramik dengan ukuran besar untuk mempertahankan
keseimbangan penampilan dalam ruangan yang diisi dengan perabot besar dan
berat. Sementara untuk ruangan terbuka dengan perabot yang ringan dan sedikit,
keramik ukuran
kecil akan lebih pas.
F. Kasus Penyebab Keramik Lantai Rusak /
Pecah
Beberapa dari kita mungkin pernah
menemui adanya keramik pada lantai yang terlepas, menggelembung, atau pecah.
Selain merupakan suatu kerusakan yang harus diperbaiki, hal tersebut juga dapat
mengakibatkan kecelakaan seperti luka yang disebabkan oleh pecahan keramik
tersebut yang dapat membahayakan anggota tubuh. Dan seringkali timbul juga
pertanyaan, sebetulnya apa sih penyebab lepas atau rusaknya keramik pada lantai
tersebut? Berikut dijelaskan beberapa penyebabnya
1. Penyusutan adukan
semen-pasir
Umumnya keramik dipasang menggunakan
adukan semen dan pasir. Sebelum dipasang, keramik direndam dalam air terlebih
dahulu agar pada saat pemasangan kondisi keramik basah / kedap air sehingga
pada adukan semen-pasir juga terkandung unsur air. Selain itu, dalam kondisi
basah keramik akan mudah melekat/menyatu dengan adukan semen-pasir akibat
adanya peprbedaan suhu. Perbedaan suhu ini menyebabkan keramik bagian atas
lebih panas daripada bagian bawah sehingga terjadi penguapan air dibawah
keramik. Akibat penguapan tersebut terjadi penyusutan pada campuran adukan
sehingga timbul tegangan permukaan pada keramik yang menyebabkan keramik
terlepas
2. Jarak antar keramik
Pada beberapa kasus banyak ditemukan
pemasangan antar keramik yang cukup rapat tanpa mempertimbangakan jarak / nat
antar keramik. memang kesan yang muncul dari pemasangan antar keramik yang
rapat adalah lebih kelihatan rapi. Namun apabila terjadi pemuaian, maka keramik
tidak memiliki ruang muai sehingga terjadi saling tekan antar keramik,
akibatnya terjadi tegangan permukaan sehingga keramik terlepas
3. Perubahan Suhu
Faktor ini biasanya menyebabkan
terlepasnya keramik teras pada dinding maupun lantai. Selain itu, perubahan
suhu ini bisa juga menyebabkan terlepasnya keramik pada gedung yang ber-AC. Hal
ini terjadi karena sifat campuran adukan semen dan pasir, sebagai perekat
pemasangan keramik yang kaku/tidak fleksibel. Apabila terjadi perubahan suhu,
adukan tersebut tidak dapat menyesuaikan diri sehingga keramik terlepas dari
adukan
4. Pergerakan Bangunan
Akibat getaran bumi seperti gempa
atau terjadinya settlement berupa penurunan tanah
5. Perubahan Struktur Bangunan
Lepasnya keramik juga dapat terjadi
karena kesalahann penghitungan struktur pada saat pelaksanaannya. Beberapa
jenis perubahan struktur bangunan yang menyebabkan keramik menjadi lepas antara
lain keretakan pada beton, penurunan pada pondasi, penurunan pada struktur /
defleksi
6. Pengaruh Getaran-getaran
Halus
Selain beberapa faktor diatas,
lepasnya keramik juga dapat terjadi akibat pengaruh getaran-getaran halus.
Berbeda dengan getar-getar cinta, getaran-getaran ini bisa timbul dari langkah
pejalan kaki atau suara dan laju kendaraan disekitar bangunan
7. Kualitas Keramik yang Rendah
Kualitas keramik mempengaruhi
kekuatan keramik dalam menerima beban yang diterimanya. Tak heran, kita
menemukan seringkali kerusakan terjadi karena mutu keramik yang kurang baik
sehingga mudah pecah atau rusak meski hanya menerima beban normal yang
seharusnya tidak sampai membuat sebuah keramik rusak atau pecah.
Komentar
Posting Komentar